Senin, 12 Juli 2021

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

A.    Wirausaha dan Kewirausahaan

            Wirausaha (enterpreneur) adalah seorang inovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa, yang mampu menggerakkan setiap kesempatan yang menguntungkan, yang menyusun konsep strategi perusahaan, dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Wirausaha juga adalah mereka yang mempu menggerakkan perekonoman masyarakat untuk maju, termasuk juga mereka yang berani mengambil risiko, mengkoordinasi kegiatan, mengelola modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi produksi baru, dan mereka yang memiliki respon kreatif dan inovatif terhadap perubahan yang terjadi.

            Kewirausahaan (enterpreneurship) merujuk kepada kepribadian tertentu, yaitu pribadi yang mulia, yang mampu berdiri diatas kemampuan sendiri, yang mempu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri serta mamp menerapkan tujuan yang ingin dicapai atas pertimbangannya sendiri. Setiap usaha yang dijalankan, behkan oleh mereka yang sukses, senantiasa dimulai dengan adanya semangat kewirausahaan (enterpreneurship spirit).

            Wirausaha (enterpreneur) bukanlah sekedar pedagang, namun jauh lebih dalam dari maknanya, yaitu yang berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan, dan moralitas dalam menjalankan usaha mandiri yang tujuannya adalah untuk mempersiapkan tiap individu maupun masyarakat agar dapat hidup layak sebagai manusia yang kehadirannya ditujukan untuk mengembangkan dirinya, masyarakat, alam, dan kehidupan.

 

B.     Karakteristik Wirausahawan

            McCelland mengajukan konsep need for achievement (selanjutnya disingkat N-Ach)yang diartikan sebagai virus kepribadian yang menyebabkan seseorang ingin selalu berbuat lebih baik dan terus maju, selalu berpikir untuk berbuat yang lebih baik, dan memiliki tujuan yang realistic dengan mengambil risiko yang benar-benar telah diperhitungkan.

            Seseorang yang memiliki N-Ach tinggi biasanya lebih menyukai situasi-situasi kerja yang dapat mereka ketahui apakah akan mengalami kemajuan atau tidak, uang bagi mereka bukanlah tujuan. McClelland memberikan gambaran tentang hal itu sebagai berikut:

            Agak mengherankan jika ditinjau dari sudut teori ekonomi dan perniagaan Amerika tradisional, bahwa yang mendorong wirausaha mengadakan kegiatan bukanlah harapan untuk memperoleh keuntungan. Orang yang kecil keinginannya untuk berprestasilah yang membutuhkan perangsang uang agar dapat bekerja lebih keras. Orang yang keinginan berprestasinya tinggi akan bekerja lebih keras dalam eadaan bagaimana pun, asalkan ada kesempatan untuk mencapai sesuatu. Dia tertarik kepada imbalan uang atau keuntungan terutama karena merupakan umpan-balik yang dapat mengukur pencapaian hasil dari pekerjaannya. Uang bagi wirausaha yang sejati bukanlah sebagai perangsang berusaha, tetapi lebih merupakan ukuran keberhasilannya.

            McCelland merinci karakteristik mereka yang memiliki N-Ach tinggi, sebagai berikut:

·         Lebih menyukai pekerjaan dengan risiko yang realistis.

·         Bekerja lebih giat pada tugas-tugas yang memerlukan kemampuan mental.

·         Tidak menjadi bekerja lebih giat dengan adanya imbalan ang.

·         Ingin bekerja pada situasi yang dapat diperoleh pencapaian pribadi (personal achievement)

·         Menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam kondisi yang memberikan umpan-balik yang  jelas dan positif.

·         Cenderung berpikir ke masa depan dan memiliki pemikiran jangka panjang.

            Ukuran N-Ach dapat menunjukkan bagaimana jiwa wirausaha seseorang. Makin tinggi nilai N-Ach seseorang, makin besar pula bakat potensialnya untuk menjadi wirausaha yang sukses.

            Masih belum ada kesepakatan dari para ahli tentang jiwa kewirausahaan ini. John A. Hornady dan John About menyatakan bahwa para wirausaha memiliki skor nilai yang lebih tinggi dalam hal kemandirian (independence) dan skor nilai yang lebih rendah dalam hal kebutuhan akan dukungan (need of support). Michael Palmer lebih menekankan akan faktor kemampuan untuk mengambil keputusan dalam ketidakpastian, dan persepsi seseorang dalam menangani risiko. Fade Muhammad menyebutkan bahwa wirausaha adalah penentu risiko, yang aktif berinovasi dan berusaha memperkecil risiko, sehingga dia benar-benar paham dan sadar akan risiko yang dihadapi (risiko yang terukur dan dibatasi)

            Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan kreatif, mampu menghasilkan ide-ide dan menerapkannya sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan. Joseph Shumpeter menyebutkan:

·         Enterpreneur is an innovator, carrying put new combination (wirausaha adalah seorang innovator, mengotak-atik sehingga menjadi sesuatu yang baru).

·         Enterpreneurship is the prime creative secioeconomic force in society (kewirausahaan adalah kekuatan sosial ekonomi utama dalam masyarakat).[1]

 

            Berikut ialah penjabaran dari ahli lain mengenai karakteristik seorang wirausahawan. Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain yaitu :

a.       Disiplin.

Bisa diartikan tepat waktu, taat aturan yang ada, konsisten.

b.      Kerja Keras.

Kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tidak membuang-buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, etos kerja tinggi.

c.       Komitem Tinggi.

Setia pada pekerjaan, senantiasa berfikir tentang usaha/pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha/pekerjaan.

d.      Kreatif.

Mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang baru atau berbeda dengan yang sudah ada.

e.       Inovatif.

Membuat terobosan baru, karena adanya invensi (penemuan baru), extensi (pengembangan), duplikasi (penggandaan), sintetis (kombinasi) dalam masalah produk dan pelayanan.

f.       Mandiri.

Percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri, tidak terlalu tergantung pada orang/fihak lain.

g.      Realistis.

Bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri, tatapi bukan berarti bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan pula bekerja melampaui batas kemampuannya.

h.      Jujur.

Berkata, bertindak secara benar, menepati janji, tidak ingkar janji, tidak bohong/menipu, tidak berkhianat, suci dalam pikiran, dapat dipercaya.

i.        Prestatif.

Melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna, tidak asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain.[2]

 

            Seorang wirausahawan pada umumnya memiliki profil atau karakter sebagai berikut :

1)      Hasrat akan tanggung jawab.

Wirausahawan memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap hasil atau usaha yang mereka jalankan. Mereka sangat fokus untuk mengendalikan sumber daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2)      Menyukai risiko yang tidak terlalu besar (menengah).

Wirausahawan menjalankan bisnisnya dengan memperhitungkan risiko yang bersedia ditanggungnya. Dalam hal ini, wirausahawan menetapkan tujuan yang realistis dan dapat diraih. Dengan mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya, wirausahawan memanfaatkan peluang yang ada untuk menjalankan bisnis baru namun sesuai dengan pengetahuan, latar belakang, serta pengalamannya.

3)      Meyakini kemampuannya untuk sukses.

Pentingnya bagi wirausahawan ntuk selalu optimis terhadap kemampuannya dalam merai kesuksesan. Wirausahawan tidak boleh mengandalkan pada keberuntungan, melainkan percaya pada diri sendiri bahwa bisnis yang dijalankan harus dan pasti akan berhasil. Dengan tingkat optimisme yang tinggi, hambatan demi hambatan harus dapat dilalui sebelum akhirnya berhasil.

4)      Hasrat untuk mendapatkan umpan balik.

Wirausahawan harus menikmati tantangan dalam menjalankan bisnisnya dan terus-menerus mencari umpan balik untuk mengetahui sebaik apa mereka berusaha. Wirausaha harus menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan kreativitas dan tantangan.

5)      Memiliki tingkat energi yang tinggi.

Wirausahawan harus lebih enerjik dibandingkan dengan kebanyakan orang. Energi ini menjadi faktor penentu mengingat luar biasanya upaya yang diperlukan untuk menjalankan usaha (bisnis).mereka harus senantiasa bekerja keras dalam waktu yang sangat melelahkan.

6)      Memiliki orientasi masa depan.

Wirausahawan yang sukses memiliki kepekaan yang tinggi dalam melihat peluang dan fokus pada masa depan. Mereka melihat ke depan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dkerjakan kemarin. Mereka juga tidak puas hanya dengan duduk dan bersenang-senang dalam keberhasilannya, melainkan tetap berfokus pada masa depan.

Wirausahawan lebih tertarik untuk mencari dan memanfaatkan peluang. Wirausahawan yang sukses justru mampu melihat potensi yang kebanyakan orang menganggapnya sebagai masalah, atau bahkan yang tidak terpikirkan sama sekali oleh kebanyakan orang.

Pada dasarnya, wirausahawan dapat dibedakan menjadi wirausahawan serial dan wirausahawan akrobatis (paralel). Wirausahawan serial berulangkali memulai bisnis dan menumbuhkannya hingga cukup besar sebelum memulai bisnis yang baru lagi. Kebanyakan wirausahawan serial adalah wirausahawan kutu loncat, yang memulai suatu bisnis, mengelola pertumbuhannya hingga bosan, dan kemudian menjualnya agar bisa memulai bisnis yang lain. Wirausahawan serial seolah-olah kecanduan untuk menciptakan bisnis yang selalu baru. Sedangkan wirausahawan paralel memulai dan mengelola beberapa bisnis sekaligus.

7)      Memiliki keterampilan organisasi.

Wirausahawan harus mengetahui bagaimana mengelola organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mulai dari perencanaan, pengendalian, hingga mempekerjakan orang-orang yang tepat sesuai dengan tugasnya masing-masing.

8)      Fokus pada kinerja dibanding uang.

Kinerja (prestasi) seharusnya menjadi motivasi utama wirausahawan, sedangkan uang hanyalah untuk menghitung nilai dari pencapaian tujuan (simbol prestasi). Jadi, yang mendorong para wirausahawan untuk maju adalah hal-hal yang lebih kompleks dan lebih mulia daripada sekedar uang.

9)      Memiliki komitmen yang tinggi.

 Agar berhasil, wirausahawan harus memiliki komitem yang penuh dan kerja keras. Mereka harus terlibat sepenuhnya dalam bisnis mereka, termasuk melewati berbagai rintangan di mana hal ini memerlukan komitmen yang tinggi.

10)  Toleran terhadap ambiguitas.

Wirausahawan harus memiliki toleransi yangtinggi terhadap situasi yang tidak pasti.kemampuan untuk menangani ketidakpastian ini sangat penting karena wirausahawan akan terus-menerus dituntut untuk dapat mengambil keputusan pada situasi yang selalu berubah dan ambigu.

11)  Fleksibilitas.

Wirausahawan juga harus memilki kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan pelanggan dan bisnisnya. Dalam era globalisasi, segala sesuatu berubah dengan sangat cepat (termasuk selera pembeli), oleh sebab itu para wirausahawan juga harus bersedia menyesuaikan bisnisnya tersebut.

12)  Memiliki tingkat keuletan yang tinggi.

Wirausahawan harus memiliki tekad baja untuk mencapai visi dan misi yang diimpikannya. Mereka harus terus mencoba untuk menaklukan segala hambatan dan rintangan menuju sasaran bisnis yang telah ditetapkan.[3]



[1] Basri Mustofa dan Bambang Sukmonojati, Menjadi Wirausaha Sejati, (Tangerang: LOKA AKSARA, 2019), hal. 2-5.

[2] Daryanto dan Aris Dwi Cahyono, Kewirausahaan, (Yogyakarta: GAVA MEDIA, 2013), hal. 7-8.

[3] Hery, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Grasindo, 2017), hal. 1-4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP PENTING SEORANG WIRAUSAHAWAN DAN KEPRIBADIAN YANG HARUS DIMILIKI SEORANG WIRAUSAHAWAN

A.     Sikap Penting Seorang Wirausahawan a)       Pekerja Keras dan Cerdas : dalam menjalankan suatu usaha memerlukan banyak energi dan d...