A. Wirausaha dan Kewirausahaan
Wirausaha
(enterpreneur) adalah seorang inovator yang menggabungkan teknologi yang
berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa, yang
mampu menggerakkan setiap kesempatan yang menguntungkan, yang menyusun konsep
strategi perusahaan, dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Wirausaha juga
adalah mereka yang mempu menggerakkan perekonoman masyarakat untuk maju,
termasuk juga mereka yang berani mengambil risiko, mengkoordinasi kegiatan,
mengelola modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi produksi baru,
dan mereka yang memiliki respon kreatif dan inovatif terhadap perubahan yang
terjadi.
Kewirausahaan
(enterpreneurship) merujuk kepada kepribadian tertentu, yaitu pribadi
yang mulia, yang mampu berdiri diatas kemampuan sendiri, yang mempu mengambil
keputusan untuk dirinya sendiri serta mamp menerapkan tujuan yang ingin dicapai
atas pertimbangannya sendiri. Setiap usaha yang dijalankan, behkan oleh mereka
yang sukses, senantiasa dimulai dengan adanya semangat kewirausahaan
(enterpreneurship spirit).
Wirausaha
(enterpreneur) bukanlah sekedar pedagang, namun jauh lebih dalam dari
maknanya, yaitu yang berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri,
efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan, dan moralitas
dalam menjalankan usaha mandiri yang tujuannya adalah untuk mempersiapkan tiap
individu maupun masyarakat agar dapat hidup layak sebagai manusia yang
kehadirannya ditujukan untuk mengembangkan dirinya, masyarakat, alam, dan
kehidupan.
B. Karakteristik Wirausahawan
McCelland
mengajukan konsep need for achievement (selanjutnya disingkat N-Ach)yang
diartikan sebagai virus kepribadian yang menyebabkan seseorang ingin selalu
berbuat lebih baik dan terus maju, selalu berpikir untuk berbuat yang lebih
baik, dan memiliki tujuan yang realistic dengan mengambil risiko yang
benar-benar telah diperhitungkan.
Seseorang
yang memiliki N-Ach tinggi biasanya lebih menyukai situasi-situasi kerja yang
dapat mereka ketahui apakah akan mengalami kemajuan atau tidak, uang bagi
mereka bukanlah tujuan. McClelland memberikan gambaran tentang hal itu sebagai
berikut:
Agak
mengherankan jika ditinjau dari sudut teori ekonomi dan perniagaan Amerika
tradisional, bahwa yang mendorong wirausaha mengadakan kegiatan bukanlah
harapan untuk memperoleh keuntungan. Orang yang kecil keinginannya untuk
berprestasilah yang membutuhkan perangsang uang agar dapat bekerja lebih keras.
Orang yang keinginan berprestasinya tinggi akan bekerja lebih keras dalam eadaan
bagaimana pun, asalkan ada kesempatan untuk mencapai sesuatu. Dia tertarik
kepada imbalan uang atau keuntungan terutama karena merupakan umpan-balik yang
dapat mengukur pencapaian hasil dari pekerjaannya. Uang bagi wirausaha yang
sejati bukanlah sebagai perangsang berusaha, tetapi lebih merupakan ukuran
keberhasilannya.
McCelland
merinci karakteristik mereka yang memiliki N-Ach tinggi, sebagai berikut:
·
Lebih menyukai pekerjaan
dengan risiko yang realistis.
·
Bekerja lebih giat pada
tugas-tugas yang memerlukan kemampuan mental.
·
Tidak menjadi bekerja
lebih giat dengan adanya imbalan ang.
·
Ingin bekerja pada situasi
yang dapat diperoleh pencapaian pribadi (personal achievement)
·
Menunjukkan kinerja yang
lebih baik dalam kondisi yang memberikan umpan-balik yang jelas dan positif.
·
Cenderung berpikir ke masa
depan dan memiliki pemikiran jangka panjang.
Ukuran
N-Ach dapat menunjukkan bagaimana jiwa wirausaha seseorang. Makin tinggi nilai
N-Ach seseorang, makin besar pula bakat potensialnya untuk menjadi wirausaha yang
sukses.
Masih
belum ada kesepakatan dari para ahli tentang jiwa kewirausahaan ini. John A.
Hornady dan John About menyatakan bahwa para wirausaha memiliki skor nilai yang
lebih tinggi dalam hal kemandirian (independence) dan skor nilai yang
lebih rendah dalam hal kebutuhan akan dukungan (need of support). Michael
Palmer lebih menekankan akan faktor kemampuan untuk mengambil keputusan dalam
ketidakpastian, dan persepsi seseorang dalam menangani risiko. Fade Muhammad
menyebutkan bahwa wirausaha adalah penentu risiko, yang aktif berinovasi dan
berusaha memperkecil risiko, sehingga dia benar-benar paham dan sadar akan
risiko yang dihadapi (risiko yang terukur dan dibatasi)
Wirausaha
adalah seseorang yang memiliki kemampuan kreatif, mampu menghasilkan ide-ide
dan menerapkannya sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan.
Joseph Shumpeter menyebutkan:
·
Enterpreneur is an
innovator, carrying put new combination (wirausaha adalah seorang
innovator, mengotak-atik sehingga menjadi sesuatu yang baru).
·
Enterpreneurship is the
prime creative secioeconomic force in society (kewirausahaan
adalah kekuatan sosial ekonomi utama dalam masyarakat).[1]
Berikut ialah penjabaran
dari ahli lain mengenai karakteristik seorang wirausahawan. Karakter adalah
ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakannya
dengan orang lain yaitu :
a. Disiplin.
Bisa diartikan tepat waktu, taat aturan yang
ada, konsisten.
b. Kerja Keras.
Kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat
kerja tinggi, tidak membuang-buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan
dengan baik dan cepat, etos kerja tinggi.
c. Komitem Tinggi.
Setia pada pekerjaan, senantiasa berfikir
tentang usaha/pekerjaan, senantiasa berusaha memajukan usaha/pekerjaan.
d. Kreatif.
Mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang
baru atau berbeda dengan yang sudah ada.
e. Inovatif.
Membuat terobosan baru, karena adanya invensi
(penemuan baru), extensi (pengembangan), duplikasi (penggandaan),
sintetis (kombinasi) dalam masalah produk dan pelayanan.
f. Mandiri.
Percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri
sendiri, tidak terlalu tergantung pada orang/fihak lain.
g. Realistis.
Bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri
sendiri, tatapi bukan berarti bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan
pula bekerja melampaui batas kemampuannya.
h. Jujur.
Berkata, bertindak secara benar, menepati
janji, tidak ingkar janji, tidak bohong/menipu, tidak berkhianat, suci dalam
pikiran, dapat dipercaya.
i.
Prestatif.
Melakukan sesuatu pekerjaan yang sempurna,
tidak asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain.[2]
Seorang
wirausahawan pada umumnya memiliki profil atau karakter sebagai berikut :
1)
Hasrat akan tanggung
jawab.
Wirausahawan
memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap hasil atau usaha yang mereka
jalankan. Mereka sangat fokus untuk mengendalikan sumber daya yang ada dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2)
Menyukai risiko yang tidak
terlalu besar (menengah).
Wirausahawan
menjalankan bisnisnya dengan memperhitungkan risiko yang bersedia
ditanggungnya. Dalam hal ini, wirausahawan menetapkan tujuan yang realistis dan
dapat diraih. Dengan mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya,
wirausahawan memanfaatkan peluang yang ada untuk menjalankan bisnis baru namun
sesuai dengan pengetahuan, latar belakang, serta pengalamannya.
3)
Meyakini kemampuannya
untuk sukses.
Pentingnya bagi
wirausahawan ntuk selalu optimis terhadap kemampuannya dalam merai kesuksesan.
Wirausahawan tidak boleh mengandalkan pada keberuntungan, melainkan percaya
pada diri sendiri bahwa bisnis yang dijalankan harus dan pasti akan berhasil.
Dengan tingkat optimisme yang tinggi, hambatan demi hambatan harus dapat
dilalui sebelum akhirnya berhasil.
4)
Hasrat untuk mendapatkan
umpan balik.
Wirausahawan
harus menikmati tantangan dalam menjalankan bisnisnya dan terus-menerus mencari
umpan balik untuk mengetahui sebaik apa mereka berusaha. Wirausaha harus
menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan kreativitas dan tantangan.
5)
Memiliki tingkat energi
yang tinggi.
Wirausahawan
harus lebih enerjik dibandingkan dengan kebanyakan orang. Energi ini menjadi
faktor penentu mengingat luar biasanya upaya yang diperlukan untuk menjalankan
usaha (bisnis).mereka harus senantiasa bekerja keras dalam waktu yang sangat
melelahkan.
6)
Memiliki orientasi masa
depan.
Wirausahawan
yang sukses memiliki kepekaan yang tinggi dalam melihat peluang dan fokus pada
masa depan. Mereka melihat ke depan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang
telah dkerjakan kemarin. Mereka juga tidak puas hanya dengan duduk dan
bersenang-senang dalam keberhasilannya, melainkan tetap berfokus pada masa
depan.
Wirausahawan
lebih tertarik untuk mencari dan memanfaatkan peluang. Wirausahawan yang sukses
justru mampu melihat potensi yang kebanyakan orang menganggapnya sebagai
masalah, atau bahkan yang tidak terpikirkan sama sekali oleh kebanyakan orang.
Pada dasarnya,
wirausahawan dapat dibedakan menjadi wirausahawan serial dan wirausahawan
akrobatis (paralel). Wirausahawan serial berulangkali memulai bisnis dan
menumbuhkannya hingga cukup besar sebelum memulai bisnis yang baru lagi.
Kebanyakan wirausahawan serial adalah wirausahawan kutu loncat, yang memulai
suatu bisnis, mengelola pertumbuhannya hingga bosan, dan kemudian menjualnya
agar bisa memulai bisnis yang lain. Wirausahawan serial seolah-olah kecanduan
untuk menciptakan bisnis yang selalu baru. Sedangkan wirausahawan paralel
memulai dan mengelola beberapa bisnis sekaligus.
7)
Memiliki keterampilan organisasi.
Wirausahawan
harus mengetahui bagaimana mengelola organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, mulai dari perencanaan, pengendalian, hingga mempekerjakan
orang-orang yang tepat sesuai dengan tugasnya masing-masing.
8)
Fokus pada kinerja dibanding
uang.
Kinerja
(prestasi) seharusnya menjadi motivasi utama wirausahawan, sedangkan uang
hanyalah untuk menghitung nilai dari pencapaian tujuan (simbol prestasi). Jadi,
yang mendorong para wirausahawan untuk maju adalah hal-hal yang lebih kompleks
dan lebih mulia daripada sekedar uang.
9)
Memiliki komitmen yang
tinggi.
Agar berhasil, wirausahawan harus memiliki
komitem yang penuh dan kerja keras. Mereka harus terlibat sepenuhnya dalam
bisnis mereka, termasuk melewati berbagai rintangan di mana hal ini memerlukan
komitmen yang tinggi.
10)
Toleran terhadap
ambiguitas.
Wirausahawan
harus memiliki toleransi yangtinggi terhadap situasi yang tidak pasti.kemampuan
untuk menangani ketidakpastian ini sangat penting karena wirausahawan akan
terus-menerus dituntut untuk dapat mengambil keputusan pada situasi yang selalu
berubah dan ambigu.
11)
Fleksibilitas.
Wirausahawan
juga harus memilki kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan pelanggan dan
bisnisnya. Dalam era globalisasi, segala sesuatu berubah dengan sangat cepat
(termasuk selera pembeli), oleh sebab itu para wirausahawan juga harus bersedia
menyesuaikan bisnisnya tersebut.
12)
Memiliki tingkat keuletan
yang tinggi.
Wirausahawan
harus memiliki tekad baja untuk mencapai visi dan misi yang diimpikannya.
Mereka harus terus mencoba untuk menaklukan segala hambatan dan rintangan
menuju sasaran bisnis yang telah ditetapkan.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar